Thursday, June 7, 2018

Bullying is Bad, Cyber Bullying is the Worst

Berkaca dari publik figur yang kehilangan kebebasan mereka karena apa yang mereka lakukan menjadi sorotan masyarakat dan berdampak pada satu dua pihak yang melayangkan komentar kebencian terhadap mereka. Sebagai manusia secara naluriah tidak ada seorangpun yang ingin ditolak keberadaannya, dibenci dan diberi komentar menyakitkan mengandung kalimat-kalimat kebencian. Sayangnya hal ini seperti hal yang lumrah di Indonesia, terlepas dari pihak manapun penulis tidak memihak dan merasa ada hal-hal yang perlu dijabarkan. Berharap dari tulisan ini, mari belajar menghargai dan tidak mencemooh sebelum mengetahui hal-hal yang terjadi dalam situasi, kondisi dan lingkungan orang yang di bully atau dilontari komentar kebencian.

Cerdas Memilih Mana Lingkungan Baik Atau Buruk


Dampak negatif dari adanya internet bisa terasa sekarang ini, ketika privasi seseorang bisa disebarluaskan dengan mudahnya. Hal itu menjadi candaan dan cemoohan sekelompok orang yang memandang remeh atau orang yang terlihat lemah bagi mereka. Orang dewasa seharusnya bisa bertindak mencegah perbuatan mereka tidak semakin menjadi makin parah. Kenyataannya orang dewasa juga disibukkan dengan ambisi mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya. Kadang lupa menjaga moral dari generasi penerus bangsa.


Cyber bullying terjadi ketika orang yang memulai menghina itu merasa iri atau dia memiliki rasa benci tak beralasan. Ada kepuasan bagi orang tersebut sayangnya, ketika ia bisa menjatuhkan, melukai dan menghina orang yang dibully. Hal sepele yang sering terjadi seperti bila satu anak di dalam kelompoknya dipandang cupu ketika belum memiliki smartphone keren seperti Apple atau Android. Bisa juga terjadi dari gaya pakaian, anak yang tidak memiliki baju bagus atau keren akan dijauhi hingga tidak boleh berkumpul bersama hanya karena ia tidak memiliki pakaian dengan style bagus seperti kelompoknya tersebut. Sungguh ironis, tapi terjadi nyatanya.

Dalam pandangan penulis, ketika anak muda sadar kewajibannya adalah belajar dengan tekun dan berbakti kepada kedua orang tua, tidak akan mudah terjerumus dari pengaruh lingkungan buruk. Peran orangtua sangat penting sebagai kuncu nomor satu untuk membentuk harga diri anak untuk percaya diri, mendorong untuk bermental baja agar tidak mudah goyah akan terpaan cibiran orang lain, mendampingi anak untuk belajar menyelesaikan masalahnya sendiri. Hindari menjadi orang tua yang hanya berperan memberi materi dan tidak pernah ada di dekat mereka untuk mendengarkan pikiran dan isi hati anak-anaknya.

Hal lainnya bila sudah menyangkut mengejek bentuk tubuh seseorang untuk menjadi bahan lelucon. Miris, pasalnya semua orang terlahir ata pemberian Tuhan Yang Maha Kuasa selayaknya manusia bersyukur atas nikmat anggota tubuh yang lengkap dan berfungsi dengan baik. Bertemanlah dengan orang yang melihat kebaikan isi hati bukan dari materi, mencari keuntungan hingga yang menjerumuskan ke hal-hal negatif.

Semakin banyaknya sifat warga net Indonesia yang lupa dengan etika berkomentar di media sosial manapun. Hingga pihak kepolisian akhirnya mengeluarkan tindakan memberantas pihak-pihak yang mengeluarkan ujaran kebencian (hate comment). Pasal 28 ayat 2 juncto pasal 45 ayat 2 UU nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi Transaksi dan Elektronik (ITE).  Berharap agar warga berhati-hati dalam menuliskan komentarnya dan mencari benar tidaknya hal tersebut.

Efek dari cyber bullying dan hate comment (ujaran kebencian) bukan secara fisik tapi mental seseorang. Ketika seseorang diserang mentalnya, anggota badan akan turut menjadi lemah. Mental jiwa seseorang yang kuat tidak akan mudah jatuh ataupun sakit, lain halnya yang sudah menjadi korban sangat dikhawatirkan akan menderita depresi hingga berkeinginan bunuh diri. Itu adalah skenario yang paling mengerikan, mengakhiri hidup mereka sendiri.


Mengapa berefek pada bunuh diri? Ketika tidak ada seorang pun yang menjangkau korban cyber bullying dan hate comment karena terkucilkan, pikiran-pikiran korban akan menuju menyalahkan dirinya sendiri, menganggap hidupnya tidak berharga sampai mengambil kesimpulan kehidupan di dunia ini tidak berarti bila dirinya hidup. Ia akan memisahkan diri dan menjadi penyendiri, ditahap ini sahabat menjadi penolong si korban. Teman sebaya lebih efektif dalam mendekati korban daripada langsung dihadapkan pada orang dewasa. Butuh banyak pendekatan dan yang paling penting menghentikan adanya cyber bullying dan hate comment pada korban yang menjadi tugas orang dewasa. Coba kunjungi : http://digimebays.com/ untuk informasi lebih lanjut.

No comments:

Post a Comment

Ads